Ada tiga hal yang perlu kita kenali sebelum mulai mengambil foto. Ketiga hal ini akan memudahkan kita dalam proses pengambilan gambar. Pertama, kita harus mengenali subjek yang ingin difoto. Kedua, mengenali audiens yang akan melihat foto kita. Ketiga, memahami tujuan penggunaan visual yang akan dihasilkan.
Ya, memotret akan jauh lebih mudah jika kita tahu apa yang akan kita foto. Kita harus mengenali subjek yang akan kita foto. Akan sangat lucu jika kita ingin mengambil gambar sebuah objek, tetapi tidak tahu objek apa itu. Atau, kita ingin mengambil gambar seseorang, tetapi tidak mengenali orang tersebut. Bayangkan jika kita berada di acara pernikahan dan diminta untuk mengambil gambar pengantin pria. Jika kita tidak mengenali siapa pengantin pria tersebut, bukan tidak mungkin kita salah mengambil gambar.
Mengenali subjek yang ingin kita foto mungkin terkesan sepele. Sayangnya, tidak jarang banyak orang masih kesulitan mengenali subjek yang akan difoto. Bayangkan jika kita berada di situasi yang lebih kompleks, seperti acara kenegaraan yang penuh protokoler, dengan tokoh atau pejabat yang menggunakan seragam serupa. Jika kita tidak mengenali subjek yang harus difoto, bisa jadi kita akan kesulitan mengambil gambar yang tepat.
Kedua, kita harus mengenali audiens yang akan melihat foto kita. Hal ini penting untuk menentukan cara kita menghasilkan foto tersebut. Mengetahui audience mempermudah kita dalam menentukan teknik dan langkah-langkah yang harus kita ambil saat mengambil gambar.
Kita ambil contoh sekali lagi terkait foto pernikahan. Tentu cara pengambilan foto pernikahan perlu disesuaikan dengan keinginan pemesan. Mengetahui selera atau keinginan mereka atas foto tersebut adalah hal yang wajib kita pahami. Seandainya mereka menginginkan hasil foto yang dramatis dan tradisional, kita harus menciptakan foto dengan nuansa dramatis dan tradisional. Tidak bisa kita seenaknya membuat foto tersebut menjadi terkesan anarkis dan tidak teratur.
Terakhir, kita harus mengenali tujuan penggunaan foto yang akan dihasilkan. Tujuan dari foto pernikahan adalah mendokumentasikan momen istimewa agar kelak dapat dilihat kembali sebagai kenangan bahagia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, cara pengambilan foto harus mampu menangkap momen atau ekspresi yang penuh sukacita maupun haru. Foto yang dihasilkan juga harus jelas dan mampu menggambarkan situasi khidmat dari sebuah pernikahan. Dengan begitu, foto tersebut dapat membangkitkan memori bahagia saat dilihat kembali sepuluh tahun kemudian.
Memotret pada dasarnya bukanlah hal yang sulit. Meskipun tidak semua orang bisa menghasilkan hasil potret yang baik, bukan berarti hal tersebut tidak bisa dipelajari. Dengan memahami ketiga hal yang telah disebutkan, kita sudah setengah jalan untuk menghasilkan foto yang baik. Ketiga hal tersebut merupakan fondasi penting yang harus dipahami oleh para fotografer. Meskipun sederhana, fondasi ini memberikan dampak besar dalam memudahkan proses pemotretan.